ANTARA/HO-PP PBSI/aa

Berbagai Aspek Dan Kontribusi Indonesia Dalam Malaysia Open

Rabu, 01 Jan 2025

Malaysia Open adalah turnamen bulu tangkis tahunan yang memiliki sejarah panjang, dimulai sejak tahun 1937. Sejak tahun 2023, turnamen ini telah meningkat statusnya menjadi Super 1000 dan telah diselenggarakan di berbagai kota di Malaysia, termasuk Johor Bahru, Kota Kinabalu, Kuching, Penang, Selangor, dan Kuantan.

Penyelenggaraan acara ini sempat terhenti selama tiga periode, yaitu dari tahun 1942 hingga 1946 akibat Perang Dunia II, dari tahun 1969 hingga 1982, serta dari tahun 2020 hingga 2021 karena pandemi COVID-19.

Pemain-pemain dari tuan rumah dan China dapat dikatakan mendominasi perolehan gelar juara dalam turnamen ini. Legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, mencatatkan rekor sebagai pemain tunggal putra dengan jumlah kemenangan terbanyak di turnamen ini, yaitu sebanyak 12 gelar.

Lee Chong Wei juga berhasil mempertahankan gelar juara selama tujuh edisi berturut-turut, dari tahun 2008 hingga 2014. Di sisi lain, Cecilia Samuel mencatatkan prestasi sebagai pemain tunggal putri dan juga pemain ganda putri dengan jumlah kemenangan terbanyak di Malaysia Open, dengan total sembilan gelar.

Dari sektor ganda putra, terdapat wakil tuan rumah lainnya, yaitu Tan Yee Khan/Ng Boon Bee (6). Sementara itu, di kategori ganda campuran, pasangan peraih medali emas Olimpiade Paris 2024, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), masing-masing telah mengumpulkan 5 dan 4 kemenangan di Malaysia Open.

Pemenang pertama dari Indonesia dalam turnamen ini adalah Ferry Sonneville di kategori tunggal putra pada tahun 1955. Setahun setelahnya, Yang Weng Ching berhasil meraih gelar juara di tunggal putri, sedangkan pasangan Yang Weng Ching/Oei Lin Nio menjuarai ganda putri.

Selanjutnya, Minarni menjadi pemain Indonesia dengan jumlah gelar terbanyak di Malaysia Open, dengan lima kemenangan di sektor tunggal (1960, 1966, 1967) dan ganda putri (1966, 1967).

Selain itu, nama-nama legendaris bulu tangkis Indonesia seperti Liem Swie King (1983), Bobby Ertanto (1983, 1986), Christian Hadinata (1983), Icuk Sugiarto (1984), Ardy Wiranata (1993), serta Rexy Mainaky/Ricky Soebagdja (1993, 1994, 1997), Susi Susanti (1993, 1994, 1995, 1997), Alan Budikusuma (1997), dan Tony Gunawan (1998, 1999) juga berkontribusi dalam prestasi di Malaysia Open.

Pada dekade 2000-an, nama-nama seperti Candra Wijaya (1999, 2001, 2005), Taufik Hidayat (2000), Markis Kido/Hendra Setiawan (2008), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2013, 2015), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (2022), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (2023) juga melanjutkan tradisi prestasi yang ditorehkan oleh para pendahulu mereka.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar