Bandung - Dalam paparan eksklusif, jajaran direksi PT Pindad (Persero) membeberkan strategi konkret untuk mewujudkan target ambisius produksi 500 ribu unit mobil nasional per tahun. Rencana ini tidak dibuat secara gegabah, melainkan berdasarkan kajian mendalam dan pembelajaran dari pengalaman panjang Pindad di bidang manufaktur berat. Langkah pertama yang sedang dijalankan adalah penjajakan dan pemilihan mitra teknologi global yang tepat, baik dari segi kesiapan transfer teknologi maupun kecocokan dengan kebutuhan pasar Indonesia.
Lokasi pabrik telah dipetakan dan akan berada di kawasan industri strategis di Jawa Tengah, dengan pertimbangan akses logistik yang baik dan kedekatan dengan kluster industri komponen otomotif. Tahap konstruksi fasilitas diproyeksikan akan dimulai dalam waktu dekat, dengan desain pabrik yang mengadopsi prinsip industri 4.0 untuk memastikan efisiensi dan kualitas produk yang tinggi. Pindad menekankan bahwa pabrik ini akan dibangun dengan standar lingkungan yang ketat, mengutamakan prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan.
Untuk mencapai target 500 ribu unit, produksi akan dijalankan secara bertahap. Fase awal akan dimulai dengan volume rendah, fokus pada penyempurnaan produk dan proses, serta pembangunan jaringan distribusi dan after-sales service. Volume produksi kemudian akan ditingkatkan secara bertahap seiring dengan penerimaan pasar dan kesiapan rantai pasok. Mitra strategis tidak hanya dibutuhkan di hulu (teknologi), tetapi juga di hilir untuk membangun jaringan penjualan dan servis yang kuat dan luas.
Dalam hal produk, Pindad tidak akan masuk ke semua segmen sekaligus. Strategi awal adalah memfokuskan pada segmen-segmen tertentu yang memiliki permintaan besar dan di mana Pindah dapat menawarkan keunggulan nilai, seperti kendaraan komersial ringan untuk logistik, kendaraan untuk sektor perkebunan dan pertambangan, atau SUV yang sedang digemari pasar. Pengembangan platform modular juga dipertimbangkan untuk memungkinkan variasi model dari satu basis yang sama, menghemat biaya pengembangan.
Tantangan utama yang diakui oleh manajemen adalah membangun kepercayaan merek (brand trust) di mata konsumen. Untuk itu, Pindad akan mengedepankan kualitas, keandalan, dan layanan purna jual sebagai nilai jual utama. Kampanye komunikasi yang transparan dan edukatif akan dilakukan untuk memperkenalkan mobil nasional bukan hanya sebagai produk, tetapi sebagai bagian dari kebanggaan nasional dan bukti kemajuan teknologi anak bangsa.
Dukungan dari seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, media, hingga masyarakat, disebutkan sebagai faktor pendukung yang vital. Pindad berharap, mobil nasional ini akan diterima sebagai produk bersama yang mewakili identitas dan kemampuan Indonesia. Komitmen untuk menggunakan produk dalam negeri oleh instansi pemerintah dan BUMN akan menjadi stimulus awal yang sangat berarti.
Dengan peta jalan yang jelas dan strategi bertahap ini, Pindad optimis target 500 ribu unit per tahun dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah ditetapkan. Kesuksesan ini akan menjadi pembuktian bahwa BUMN Indonesia tidak hanya mampu mengelola proyek strategis pertahanan, tetapi juga mampu berinovasi dan bersaing di pasar komersial yang sangat kompetitif. Ini akan menjadi cerita sukses baru dalam sejarah industri nasional.