Persaingan di sektor kendaraan listrik semakin intensif, terutama dengan banyaknya merek dari China yang meluncurkan model-model terbaru dengan harga yang terjangkau. Menanggapi hal ini, Kia berencana untuk meluncurkan mobil listrik yang lebih ekonomis dengan menggunakan platform Picanto. Menurut laporan dari Carscoops pada Kamis (19/9/2024), Kia berkomitmen untuk memperluas jajaran model kendaraan listriknya dengan menghadirkan city car entry level serta beberapa model baru yang sedang dalam tahap pertimbangan. Pabrikan asal Korea Selatan ini semakin serius dalam mengembangkan pasar kendaraan listrik dengan mendaftarkan merek dagang untuk EV1 hingga EV9. Presiden Kia, Ho-sung Song, menyatakan bahwa model seperti EV3 direncanakan untuk menggantikan city car ikonik Kia Picanto dalam jangka panjang. Inisiatif ini merupakan langkah signifikan bagi Kia dalam menurunkan biaya teknologi kendaraan listrik agar lebih terjangkau bagi para konsumen. Namun, Song mengakui bahwa menghadirkan city car listrik dengan harga yang bersaing masih merupakan tantangan besar. Hal ini disebabkan oleh kapasitas baterai dan jarak tempuh yang menjadi kendala utama dalam pengembangan mobil listrik yang terjangkau. Song mengharapkan bahwa model masa depan Kia dapat dijual dengan harga sekitar 30.000 euro, yang setara dengan Rp511,9 juta, atau bahkan bisa turun hingga 25.000 euro (Rp426,5 juta). Namun, ia menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan terwujud dalam waktu dekat. "Kami sedang mempersiapkan ini untuk pelanggan kami. Kami optimis dapat menyediakan kendaraan listrik dengan harga di bawah 25.000 euro, dan mungkin mendekati 20.000 euro. Namun, hal itu tidak akan terjadi dalam dua tahun ke depan," ungkap Song. Kia EV2 diperkirakan akan memiliki dimensi yang mirip dengan Rio dan kemungkinan akan mengadopsi versi lebih pendek dari arsitektur E-GMP milik Hyundai Motor Group yang menggunakan sistem 400 volt. Model yang lebih kecil di bawah EV2 juga diprediksi akan memanfaatkan platform serta pilihan motor listrik yang serupa, sehingga dapat membantu mengurangi biaya. Selain itu, Kia tengah mempersiapkan Stinger. Sedan ini telah dihentikan produksinya pada tahun lalu setelah lima setengah tahun beroperasi, dan sebelumnya telah menyerahkan tongkat estafet performa Kia kepada EV6 GT. Namun, Song mengungkapkan bahwa merek tersebut secara aktif mengeksplorasi model baru yang dapat menggantikan Stinger. Meskipun masih dalam tahap pertimbangan, Song optimis bahwa rencana ini akan terwujud. "Kami sedang melakukan penelitian untuk model tersebut. Model apa yang dapat meningkatkan citra merek? Inilah yang sedang kami kaji saat ini," ujarnya. Transformasi Stinger menjadi kendaraan listrik bukanlah hal yang mustahil, mengingat Kia telah memiliki platform E-GMP yang fleksibel dan sesuai untuk era elektrifikasi. Platform ini telah berhasil diterapkan pada model seperti EV6 dan EV9. Jika Stinger dibangun di atas platform tersebut, tidak mengherankan jika mobil ini akan dilengkapi dengan penggerak semua roda (AWD) dan motor listrik ganda yang mampu menghasilkan tenaga lebih dari 600 hp.