Membangun Ekosistem Olahraga Tangguh Melalui Kekuatan Media Dan Komunikasi

Rabu, 03 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Callysta Annisa
Pembangunan ekosistem olahraga yang tangguh dan berkelanjutan sangat bergantung pada kekuatan narasi media dan efektivitas strategi komunikasi yang dijalankan. (NOC Indonesia)

Jakarta - Membangun ekosistem olahraga yang tangguh dan berkelanjutan memerlukan lebih dari sekadar bakat atlet dan ketersediaan infrastruktur. Kekuatan narasi media dan strategi komunikasi yang terintegrasi menjadi fondasi yang menentukan bagaimana olahraga dipersepsikan, didukung, dan dikembangkan di tingkat nasional. Media dan komunikasi bertindak sebagai perekat yang menyatukan berbagai elemen, mulai dari atlet, pengurus, sponsor, hingga masyarakat luas.

Melalui pemberitaan, media memiliki kekuatan untuk mengangkat citra suatu cabang olahraga dari yang sebelumnya kurang dikenal menjadi populer. Liputan yang konsisten tentang perjalanan atlet-atlet dari daerah, misalnya, dapat menginspirasi komunitas lokal dan mendorong pemerintah daerah untuk berinvestasi lebih besar di bidang olahraga. Pengangkatan cerita-cerita human interest di balik seorang atlet menciptakan empati dan dukungan moral yang tidak ternilai.

Komunikasi strategis dari pemangku kepentingan utama, seperti Kemenpora dan KOI, harus mampu menerjemahkan visi makro menjadi pesan-pesan yang mudah dicerna dan menggerakkan. Kampanye nasional untuk memasyarakatkan olahraga, misalnya, membutuhkan pesan yang kreatif dan distribusi saluran yang luas agar mampu menjangkau semua lapisan masyarakat, dari perkotaan hingga pedesaan. Tanpa ini, program pemerintah bisa mandek di tingkat konsep.

Platform media sosial dan digital telah menciptakan ruang demokratis bagi berkembangnya diskusi dan komunitas olahraga. Fanbase yang solid untuk klub atau atlet tertentu dapat menjadi pressure group yang positif, mendorong kinerja dan menuntut profesionalisme. Di sisi lain, platform ini juga menjadi alat untuk pendidikan olahraga, seperti tutorial teknik dasar atau pengetahuan tentang aturan permainan, yang meningkatkan apresiasi penonton.

Peran media dalam mengawal good governance di dunia olahraga juga merupakan pilar ekosistem yang sehat. Investigasi yang mendalam terhadap pengelolaan dana, sistem seleksi, atau penyelenggaraan turnamen dapat membersihkan dunia olahraga dari praktik-praktik yang merugikan. Lingkungan yang transparan dan kompetitif adalah prasyarat untuk menarik investasi dan bakat terbaik.

Aspek komersial juga tak terpisahkan. Liputan media yang luas meningkatkan nilai pasar dari atlet, klub, dan kompetisi. Hak siar yang kompetitif mendatangkan pendapatan yang dapat dialokasikan untuk pengembangan atlet usia dini dan fasilitas pelatihan. Sponsor juga lebih tertarik untuk berinvestasi pada cabang olahraga yang memiliki visibilitas media yang tinggi, menciptakan siklus ekonomi yang positif.

Tantangan ke depan adalah bagaimana menciptakan kolaborasi yang sinergis antara jurnalis olahraga, ahli komunikasi, dan praktisi olahraga untuk membingkai isu-isu strategis. Misalnya, bagaimana mengomunikasikan pentingnya science dalam latihan, manajemen karir atlet pasca pensiun, atau pengembangan olahraga inklusif.


Dengan demikian, penguatan peran media dan komunikasi harus dilihat sebagai investasi jangka panjang dalam pembangunan olahraga nasional. Ketika narasi positif terus dikumandangkan, komunikasi berjalan efektif, dan ruang kritik tetap terbuka, maka ekosistem olahraga Indonesia akan tumbuh semakin tangguh, siap menghadapi persaingan global dan menghasilkan prestasi yang membanggakan.

(Callysta Annisa)

Baca Juga: Analisis Skenario Lando Norris Raih Gelar F1 2025 Di Qatar
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.