Dok/Kementerian Kesehatan

Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit Daerah Akan Segera Diluncurkan

Kamis, 16 Jan 2025

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan peletakan batu pertama untuk program peningkatan kapasitas dan kualitas 66 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di RSUD Reda Bolo, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, yang dijadwalkan pada hari Jumat (17/01).

Peningkatan kapasitas RSUD merupakan salah satu dari tiga program Quick Win yang harus dilaksanakan oleh Kemenkes. Dua program lainnya meliputi Cek Kesehatan Gratis sebagai Kado Ulang Tahun dari Negara dan Pengentasan Tuberkulosis (TBC).

Dalam rangka peningkatan kapasitas RSUD, pemerintah berencana untuk meningkatkan kualitas RSUD di 66 kabupaten/kota yang terpencil dan terbelakang dari Tipe D menjadi Tipe C, guna memastikan layanan kesehatan yang lebih merata dan berkualitas di seluruh Indonesia.

“Peningkatan layanan RSUD ini dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil sekalipun memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik dan komprehensif,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, drg. Widyawati pada Rabu (15/01).

Quick Win ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di daerah yang selama ini mengalami keterbatasan akses terhadap pelayanan medis. Dengan peningkatan status RSUD, diharapkan fasilitas yang lebih lengkap dapat disediakan, serta kemampuan untuk memberikan pelayanan spesialistik dasar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

RS Tipe C diwajibkan untuk memiliki dokter spesialis dasar, seperti spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. Kehadiran tenaga spesialis ini memungkinkan penanganan kasus medis yang lebih kompleks secara langsung di lokasi, tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan yang lebih tinggi.

RS Tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas modern, termasuk ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium yang lengkap, serta peralatan radiologi yang canggih. 

Peningkatan fasilitas ini akan memperkuat kemampuan diagnostik dan pelayanan kesehatan di daerah. Dengan dukungan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, RS Tipe C berfungsi sebagai penghubung penting dalam sistem rujukan, yang dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses pelayanan bagi masyarakat.

Namun, tantangan utama dalam inisiatif ini adalah keterbatasan sumber daya manusia. Saat ini, terdapat kekurangan lebih dari 600 dokter spesialis, baik dalam spesialisasi dasar maupun spesialisasi dengan kompetensi khusus seperti kanker, jantung, strok, dan uronefrologi (KJSU), yang sangat diperlukan untuk mendukung transformasi ini.

Kami menyadari tantangan ini, tetapi kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta, kekurangan tenaga medis dapat segera diatasi. Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh rakyat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan terbaik tanpa harus merujuk ke luar daerah, ujar drg. Widyawati.

Daerah yang menjadi prioritas untuk program ini meliputi Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Maluku, Papua, dan Sulawesi. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa daerah-daerah dengan kebutuhan mendesak mendapatkan perhatian lebih dahulu.

Proses peletakan batu pertama atau groundbreaking direncanakan akan dimulai pada Januari 2025, dengan target operasi penuh pada tahun 2026.

Inisiatif ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan pemerataan layanan kesehatan yang lebih baik. Dengan peningkatan fasilitas dan layanan yang lebih komprehensif, diharapkan masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan yang layak tanpa adanya batasan akses atau lokasi.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar