ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Pemerintah Sedang Menyusun Strategi Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Pada Semester II Tahun 2025

Senin, 28 Juli 2025

Pemerintah sedang mempersiapkan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada semester kedua tahun 2025.


Beberapa langkah difokuskan pada optimalisasi pelaksanaan program-program prioritas pemerintah, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG), percepatan Koperasi Desa Merah Putih, serta pembangunan tiga juta rumah sebagai bagian dari solusi perumahan nasional yang juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor konstruksi dan penyerapan tenaga kerja.


"Menghadapi berbagai tantangan perekonomian di masa depan, kita perlu menyiapkan berbagai program yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar lebih berkembang di semester kedua dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri mengenai Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Semester II Tahun 2025, yang dilaksanakan di Jakarta pada hari Senin.


Ia menjelaskan bahwa dengan memperkuat peran konsumsi dan investasi, terutama melalui belanja pemerintah yang efektif, Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.


Strategi ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memperkuat daya beli masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan pelaku usaha domestik dan investor asing, sehingga dapat menarik lebih banyak investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.


"Dalam pelaksanaan program-program yang memerlukan rekrutmen tenaga kerja baru, termasuk di MBG, akan diprioritaskan untuk masyarakat Desil-1 dan Desil-2," ujar Airlangga.


Lebih lanjut, guna mencapai target pertumbuhan di tahun 2025, Airlangga menilai sinergi kebijakan melalui APBN dan non-APBN diperlukan.


Dari sisi konsumsi pemerintah, Airlangga mendorong percepatan realisasi belanja kementerian dan lembaga, khususnya yang memiliki alokasi anggaran besar. Percepatan ini diperlukan untuk mendorong akselerasi penyerapan APBN.


Sedangkan di bidang investasi, pemerintah menekankan pentingnya peningkatan kualitas data serta aksesibilitas informasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) melalui sinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS).


Selain itu, pemerintah juga mendorong percepatan implementasi Kredit Investasi Padat Karya, peningkatan target Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), percepatan implementasi Kredit Program Perumahan, dan penyerapan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).


Kemudian, pemerintah juga melakukan penguatan di sisi konsumsi rumah tangga yang dilakukan melalui optimalisasi program padat karya tunai.


Selanjutnya, di sektor pariwisata, pemerintah menyiapkan skema stimulus yang komprehensif guna menghadapi masa liburan Natal dan Tahun Baru 2025-2026.


Stimulus tersebut mencakup penyediaan gelaran nasional dan bundling paket wisata, pemberian insentif PPN DTP untuk tiket pesawat, serta diskon tarif pada moda transportasi darat dan laut seperti kereta api, kapal laut, penyeberangan, dan jalan tol.


"Pemerintah akan mendorong ada event baru lagi untuk diskon. Nah kalau ke depan, ya kita persiapkan lagi untuk natal dan tahun baru di akhir tahun," ujar Airlangga pula.

Baca Juga: Peneliti: Indonesia Perlu Menambah Hambatan Non-tarif Untuk Produk Pertanian Dari Amerika Serikat


Tag:

Penulis: Nora Jane



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.