Foto: ANTARA/HO-Humas Kementan

Kementerian Pertanian Menyiapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul Untuk Meningkatkan Produktivitas Sektor Pertanian

Rabu, 01 Jan 2025

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan bahwa kementeriannya telah menyiapkan 90 ribu ton benih unggul padi dan jagung untuk meningkatkan produktivitas pertanian pada tahun 2025.

"Kementerian Pertanian telah menyiapkan 90 ribu ton benih unggul padi dan jagung yang akan mencakup area seluas 3,7 juta hektar pada tahun 2025," ujar Wamentan dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.

Wamentan menekankan bahwa inisiatif ini diambil untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional serta mendukung program pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada impor beras.

Penyediaan benih unggul ini akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang memiliki indeks pertanaman (IP) yang masih rendah, menurut Wamentan.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan hasil panen dan memperkuat ketahanan pangan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2025, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan lebih dari 3 juta hektar untuk benih padi, sedangkan sisanya akan dipersiapkan untuk benih jagung, ungkapnya.

Sudaryono menekankan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Pangan yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah, pada hari Selasa (31/12).

Ia juga menambahkan bahwa penyediaan benih unggul dapat meningkatkan produktivitas padi antara 15 hingga 20 persen. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian memfokuskan perhatian pada distribusi benih berkualitas kepada para petani di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Pertanian juga mendorong Perum Bulog untuk menyerap hasil panen dari petani, khususnya di Provinsi Jawa Tengah yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

Menurutnya, penyerapan hasil panen sangat krusial untuk menjaga kestabilan harga pangan dan melindungi petani dari fluktuasi harga setelah panen.

"Bulog harus memastikan penyerapan gabah dari petani, terutama di Jawa Tengah, agar harga pascapanen tetap stabil. Ini merupakan langkah penting untuk mencegah kerugian bagi petani," tambahnya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pada tahun 2025, Indonesia tidak akan melakukan impor untuk beberapa komoditas pangan, termasuk beras, garam, dan gula.

Zulkifli menjelaskan bahwa Bulog akan menyerap seluruh hasil panen beras dari petani, sesuai dengan arahan Presiden.

“Kita akan menghentikan impor beras serta bahan pangan lainnya. Bulog akan menyerap semua gabah dan jagung yang dihasilkan oleh petani demi menjaga stabilitas harga,” kata Zulkifli.

Dengan kebijakan ini, pemerintah optimis dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, serta mendukung kesejahteraan para petani di seluruh tanah air.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar